Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Erick Thohir Ungkap Rencana Besar di Balik Merger Pelindo

Merger perusahaan pelabuhan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III, dan IV, membuahkan hasil kompetitif.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan biaya logistik Indonesia tercatat paling mahal di dunia yakni sebesar 26%. Menurut dia, dengan besaran biaya logistik tersebut, industri tidak dapat bersaing.

"Dan ternyata kita terbangun dari merger. Setelah di-merger, petikemas kita, pelabuhan petikemas kita secara besaran, size capacity, nomor 8 terbesar di dunia, yang selama ini kita kalau logistik harus lewat Singapura, harus lewat Malaysia, harus lewat negara lain," ujar dia dalam Orasi Ilmiah 'Globalization and Digitalization: Strategi Bumn Pasca Pandemi', Sabtu (27/11/2021).

Ia berharap, setelah adanya merger empat perusahaan shipping pelat merah tersebut, logistik di Indonesia memiliki nilai kompetitif. Sehingga pengiriman dari Indonesia bisa langsung ke negara tujuan, seperti di Eropa atau Amerika.
"Tapi kita konsolidasi. Kalau tidak, tidak ada shipping company yang mau datang. Akhirnya harga logistik mahal," jelas Erick.

Sebagai informasi, merger perusahaan pelabuhan pelat merah memiliki dasar hukum. Ini setelah Peraturan Presiden (Perpres) terkait merger itu diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya dalam sosialisasi merger yang dilakukan oleh seluruh Pelindo, Direktur Utama Pelindo I Prasetyo mengatakan penggabungan ini merupakan milestone perjalanan pelabuhan di Indonesia dan juga rencana strategis dari pemerintah selaku pemegang saham untuk membuat layanan pelabuhan menjadi lebih baik.[cnbcindonesia.com]