Menkes: Dunia dan RI Sudah Lebih Canggih Identifikasi Varian Corona Baru
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa varian COVID-19 baru adalah biang keladi lonjakan kasus. Tapi, menurut Menkes, dunia dan Indonesia saat ini sudah lebih canggih dalam mengidentifikasi varian Corona baru.
"Pesan pertama yang ingin saya sampaikan kepada rekan-rekan media adalah, bahwa dunia dan Indonesia sekarang sudah jauh lebih cepat dan lebih canggih mengidentifikasi varian-varian baru, karena varian baru ini yang menyebabkan lonjakan," kata Budi dalam konferensi pers virtual, yang ditayangkan langsung di kanal YouTube Setpres, Minggu (28/11/2021).
"Jadi setiap ada Alpha, Beta, Delta, setiap ada varian baru terjadi lonjakan. Jadi faktor utama lonjakan adalah varian baru," imbuhnya.
Budi menyebut mutasi varian Omicron sangat banyak dan berbahaya. Karena itu, Omicron tersebut tergolong variant of concern.
"Nah kenapa ini (varian Omicron) menjadi variant of concern, cepat, karena dia mutasinya sangat banyak, dan mutasi-mutasi yang berbahaya dari varian-varian sebelumnya ada di sini," ungkapnya.
Lebih lanjut Budi menjelaskan mutasi varian Omicron ada sekitar 50. Mutasi dari varian ini adalah mutasi yang ada di varian alpha, beta, delta dan gamma.
"Mutasinya ada sekitar 50, 30 mutasinya dari di spike protein, di mahkota Corona-nya. Dan dari 30 mutasi tersebut, dan 50 mutasi totalnya banyak mutasi-mutasi yang ada di varian Alpha, Beta, Delta dan Gamma, yang buruk-buruk yang diidentifikasi," papar Menkes Budi.[detik.com]