Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemerintah Siapkan Kawasan Khusus Riset Pembangkit Listrik Nuklir

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan sedang mempersiapkan kawasan khusus penelitian pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) generasi baru.

Pengembangan riset itu rencananya akan dilakukan dengan berbagai mitra swasta.

Melalui keterangan tertulis pada Minggu (5/12), Kepala Brin Laksana Tri Handoko mengatakan kawasan riset itu tidak hanya dilakukan sebagai bentuk kesiapan Indonesia memiliki dan menguasai teknologi PLTN di masa depan.

Ia menganggap pembangunan kawasan penelitian itu juga dapat memastikan Indonesia turut memiliki sebagian teknologi PLTN sehingga dapat menjadi bagian dari produsen PLTN dunia.

Selain kawasan riset, BRIN juga sedang merencanakan penguatan penguasaan teknologi nuklir pada 2023-2028. Salah satunya yakni revitalisasi fasilitas nuklir di Serpong, Bandung, dan Yogyakarta, termasuk fasilitas nonreaktor berbasis akselerator seperti sinkrotron dan akselerator linier.

Dengan rencana itu, BRIN juga terus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) terkait penguasaan ilmi dan teknologi di berbagai bidang nuklir.
Dilansir dari Antara, BRIN juga mulai menyiapkan program khusus pembinaan SDM nuklir secara masif pada 2022 mendatang guna mencetak ilmuwan dan teknisi terkait setidaknya minimal 50 orang hingga 2024.

"Berbagai fasilitas ini sangat strategis untuk membalik kondisi agar Indonesia dapat menjadi produsen radioisotop global, dari saat ini yang masih menjadi importir," kata Tri.

Dengan populasi yang besar dan kebutuhan medis yang terus meningkat, kata Handoko, Indonesia harus mandiri dalam produksi radioisotop.

Menurut dia, nuklir di Indonesia saat ini dan pada masa depan tidak hanya untuk kebutuhan PLTN saja, tetapi juga untuk berbagai manfaat di luar PLTN, seperti kebutuhan untuk berbagai terapi medis dan analisis berbasis metode nuklir, serta radiofarmaka.