Pemerintah Evaluasi PPKM Hari Ini, Begini Data COVID-19 Sepekan
Pemerintah mengevaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir hari ini. Kasus COVID-19 selama satu pekan relatif naik turun dan masih berada di bawah angka 300 kasus per hari.
Kasus COVID-19 Selama 1 Pekan
Berdasarkan data yang dihimpun dari BNPB, kasus COVID-19 Indonesia di awal tahun 2022 terpantau landai. Berikut selengkapnya:
2 Januari 2022
Kasus Positif: 174
Pasien Sembuh: 190
Pasien Meninggal: 1
1 Januari 2022
Kasus Positif: 274
Pasien Sembuh: 165
Pasien Meninggal: 2
31 Desember 2021
Kasus Positif: 180
Pasien Sembuh: 193
Pasien Meninggal: 6
30 Desember 2021
Kasus Positif: 189
Pasien Sembuh: 399
Pasien Meninggal: 7
29 Desember 2021
Kasus Positif: 194
Pasien Sembuh: 270
Pasien Meninggal: 10
28 Desember 2021
Kasus Positif: 278
Pasien Sembuh: 152
Pasien Meninggal: 8
27 Desember 2021
Kasus Positif: 120
Pasien Sembuh: 271
Pasien Meninggal: 8
Kasus Varian Omicron
Dari data yang dirilis Sabtu (1/1), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan ada 68 kasus Corona varian Omicron baru di Indonesia sehingga total kasus menjadi 136. Menurut Kemenkes, seluruh kasus baru berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.
"Semua kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi seperti dilihat dari situs Kemenkes, Sabtu (1/1/2022).
Dia mengatakan, satu dari 68 orang yang positif Corona varian Omicron itu memiliki gejala sedang. Selain itu, 29 orang disebut mengalami gejala ringan, 29 orang tidak memiliki gejala dan sembilan orang tanpa keterangan.
Dia mengingatkan warga agar menahan diri dan tidak bepergian ke luar negeri. Terutama, katanya, ke negara-negara dengan tingkat penyebaran Corona tinggi.
"Jangan egois. Harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan COVID-19 yang sangat tinggi seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Kita harus bekerja sama melindungi orang terdekat kita dari tertular COVID-19. Mari kita menahan diri," kata Nadia.
Selain itu, Nadia mengatakan data WHO menunjukkan prediksi peningkatan kasus akibat Omicron lebih cepat dibandingkan dengan Delta. Akan tetapi tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta.
PPKM Jawa-Bali
PPKM Jawa-Bali diperpanjang 3 pekan sejak 13 Desember 2021 dan akan berakhir hari ini 3 Januari 2022. Berdasarkan hasil asesmen saat itu, ada 4 daerah yang naik menjadi PPKM Level 2.
"Berdasarkan hasil asesmen hingga 11 Desember 2021 ini, hanya tersisa 10 Kabupaten/Kota di Jawa Bali yang berada pada Level 3 atau 7,8 persen dari total seluruh 128 Kabupaten/Kota yang berada di Jawa Bali. Terdapat juga 13 Kabupaten/Kota yang masuk ke dalam Level 1. Namun, terdapat 4 Kabupaten/Kota yang naik ke Level 2," kata Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers, Senin (13/12/2021).
Luhut menjelaskan, tren kasus COVID-19 di Indonesia juga masih stabil. Hal itu terbukti dari dari kasus COVID-19 yang terus terjaga pada tingkat yang cukup rendah.
"Saat ini pula angka kasus konfirmasi masih terus dapat dijaga dan penurunannya masih di angka 99% sejak puncak kasus pada bulan Juli lalu. Selain itu juga dapat disampaikan bahwa kasus aktif dan jumlah rawat di Jawa Bali terus mengalami penurunan," ungkap dia.
PPKM Luar Jawa-Bali
Pemerintah sebelumnya juga memperpanjang PPKM Luar Jawa Bali. PPKM Luar Jawa Bali diperpanjang hingga 3 Januari 2022.
Hal itu tertuang dalam Inmendagri nomor 69 tahun 2021. Inmendagri itu diteken Tito Karnavian 23 Desember.
"Instruksi Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 24 Desember 2021 sampai dengan tanggal 3 Januari 2022," demikian isi Inmendagri, seperti dilihat, Jumat (24/12/2021).
Dirjen Adwil Kemendagri, Safrizal menjelaskan Inmendagri terbaru ini berlaku dan berkaitan dengan aturan Natal dan Tahun Baru. Salah satu poinnya disebutkan bertambahnya wilayah di luar Jawa Bali yang berstatus level 1.
"Perubahan level dimana terjadi kenaikan level 1 yang periode sebelumnya terdapat 129 kabupaten kota di luar Jawa Bali sekarang bertambah menjadi 191 daerah, ini menandakan penanganan semakin membaik," Safrizal.
"Sementara level 2 menjadi 169 daerah yang sebelumnya 191 daerah. Level 3 menjadi sangat sedikit yang hanya 26 daerah di luar Jawa bali," lanjut dia.[detik.com]